DESAIN STANDAR KOMPETENSI DAN INDIKATOR
A.
Pengertian
Direktorat
Tenaga Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi merupakan sebagai pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir maupun
dalam bertindak". Dijelaskan juga, bahwa "kompetensi tersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional
dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
Menurut
Mendiknas (SK.04/U/2002), kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu
oleh masyarakat dalam melaksanakan dalam tugas-tugas di bidang tertentu.[1]
Adapun
kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik
dalam menguasai konsep atau materi pelajaran yang diberikan di kelas pada
jenjang pendidikan tertentu. Dalam kurikulum, kompetensi sebagai tujuan
pembelajaran dideskripsikan secara ekplisit, sehingga menjadi standar dalam
pencapaian tujuan kurikulum. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran, guru
maupun siswa harus memahami kompetensi yang dicapai. Hal ini ditujukan untuk
memudahkan dalam merancang materi dan strategi pembelajaran.
Kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran
dirumuskan dalam bentuk perilaku yang bersifat umum sehingga masih sulit diukur
ketercapaiannya. Oleh sebab itu, tugas guru dalam mengembangkan suatu
kompetensi salah satunya adalah menjabarkan kompetensi tersebut menjadi
indikator hasil belajar. Dari indikator inilah yang menjadi kriteria
keberhasilan pencapaian kompetensi dasar.
Indikator hasil belajar adalah tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan
proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian, indikator hasil belajar
merupakan kemampuan siswa yang dapat diobservasi (observable), artinya apa
hasil yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.
Standar
kompetensi guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam
bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan
untuk menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan
jenjang pendidikan.[2]
B.
Desain Kompetensi
Ada tiga komponen dalam mendesain suatu kompetensi, yakni:
1)
Standar kompetensi
Adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat
penguasaan yang diharapkan tercapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Cakupan standar kompetensi adalah standar isi dan standar penampilan.
2)
Kompetensi dasar
Adalah jabaran dari standar kompetensi, yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap minimal yang harus dikuasai siswa.
3)
Indikator
Adalah rumusan kompetensi yang lebih spesifik yang menunjukkan ciri-ciri penguasaan suatu kompetensi dasar atau subkompetensi
. Adalah rumusan kompetensi yang lebih spesifik yang menunjukkan ciri-ciri penguasaan suatu kompetensi dasar atau subkompetensi
Taksonomi kompetensi meliputi dua aspek, diantaranya:
1)
Ranah
atau domain
2)
Hasil
belajar, kompleksitas atau tingkat kemudahan dan kesulitan setiap perubahan.
Penjelasan:
Ranah
|
Perubahan
Tingkatan
|
Kemampuan
(contoh kata kerja operasional)
|
Kognitif
|
a.
Knowledge
(pengetahuan)
b.
Comprehension
(Pemahaman)
c.
Application
(Penerapan)
d.
Analysis
e.
Synthesis
f.
Evaluation
(Penilaian)
|
a.
Mengidentifikasi,
memilih, mengurutkan, menyebutkan nama, membuat daftar, dll
b.
Menjelaskan,
menyimpulkan, memper-kirakan, membedakan, dll
c.
Mengembangkan,
mentransfer, menggunakan, ember contoh, dll
d.
Menghubungkan,
membedakan, membuatkan diagram, menjabarkan, dll
e.
Menciptakan,
Mendesain, menformula-sikan, mebuat prediksi, dll
f.
Membandingkan,
membuat penilaian, membuat kritik, dll
|
Afektif
|
a.
Receiving
(Penerimaan)
b.
Responding
(Tanggapan)
c.
Valuing
(Penghargaan)
d.
Organization
(Pengaturan)
e.
Characterizing
(Pengamalan)
|
a.
mendengarkan,
menghadiri, meperhatikan, melihat, dll
b.
mendiskusikan,
mengikuti, me-matuhi, berlatih, berpartisipasi, dll
c.
memilih,
meyakinkan, menge-mukakan pendapat, bertindak, dll
d.
memutuskan,
menformulasikan, membandingkan, membuat sistematisasi, dll
e.
menunjukkan
sikap, menolak, mendemonstrasikan, menghindari, dll
|
Psikomotorik
|
a.
Perseption
(Persepsi)
b.
Set
(Kesiapan)
c.
Guided
Respone (Gerakan terbimbing)
d.
Mechanism
(gerakan mekanis terbiasa)
e.
Complex
overt response (gerakan respons kompleks)
f.
Adaptation
(penyesuaian pola gerakan)
g.
Origination
(kreatifitas)
|
a. Memilih, membedakan,
mempersiapkan, menunjukkan, menyisihkan.
b. Memulai, bereaksi, mempersiapkan,
menanggapi, mempertunjukkan.
c. Mempraktekkan, memainkan,
mengikuti, mengerjakan, mencoba, memasang, membongkar.
d. Mengoperasionalkan, membangun, memperbaiki,
menyusun, menggunakan, mendemonstrasikan, menangani.
e. Berketerampilan (secara lancar,
luwes, supel, gesit, lincah).
f. Mengubah, mengadaptasi, mengatur
kembali, membuat variasi.
g. Merancang, mendesain,
mengombinasikan, merencanakan. ( menciptakan sesuatu yang baru dan
berinisiatif)
|
C.
Desain Indikator
Indikator
merupakan target kemampuan yang harus dikuasai siswa secara
individu. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan
kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal
yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Dalam
mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
1.
Tuntutan
kompetensi, dapat dilihat dari kata kerja yang digunakan dalam KD
2. Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3. Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/
daerah.
Fungsi Indikator:
a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.
d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil
belajar.
Manfaat Indikator Penilaian:
a.
Bermanfaat
bagi guru dalam mengembangkan kisi-kisi penilaian yang dilakukan melalui tes
(tes tertulis seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan
akhir semester, tes praktik, dan/atau tes perbuatan) maupun non-tes.
b.
Bermanfaat
bagi peserta didik dalam mempersiapkan diri mengikuti penilaian tes maupun
non-tes. Dengan demikian siswa dapat melakukan self assessment untuk mengukur
kemampuan diri sebelum mengikuti penilaian sesungguhnya.
c.
Bermanfaat
bagi pimpinan sekolah dalam memantau dan mengevaluasi keterlaksanaan
pembelajaran dan penilaian di kelas.
d.
orang
tua dan masyarakat dalam upaya mendorong pencapaian kompetensi siswa lebih
maksimal.
Mekanisme
Pengembangan Indikator:
a.
Menganalisis
Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.
b.
Menganalisis
Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah.
c.
Menganalisis
Kebutuhan dan Potensi.
d.
Merumuskan
Indikator.
e.
Mengembangkan
Indikator Penilaian.
Merumuskan Indikator:
a.
Setiap KD dikembangkan minimal menjadi tiga indicator.
b.
Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan
kompetensi yang tercantum dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD yang dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan
peserta didik.
c.
Indikator yang dikembangkan berdasarkan hirarki
kompetensi.
d.
Rumusan indikator minimal mencakup dua aspek,
yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
e.
Indikator harus dapat mengakomodir
karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata kerja operasional yang
sesuai.
f.
Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi
beberapa indikator penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau
psikomotorik.
D.
Contoh Desain Kompetensi Dasar dan Indikator
Mata Pelajaran :
Bahasa Arab
Kelas :
IV (empat)
Semester :
Ganjil
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR
|
|
1. Menyimak
Memahami informasi lisan melalui
kegiatan mendengarkan dalam bentuk
paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
|
1.1
|
Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat )
tentang
التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
|
a.
siswa
mampu menyebutkan bunyi huruf hijaiyah
|
1.2
|
Menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
|
||
2. Berbicara
Mengungkapkan informasi secara
lisan dalam bentuk paparan atau dialog
tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
|
2.1
|
Melakukan dialog sederhana tentang
التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
|
|
2.2
|
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang
التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
|
||
3. Membaca
Memahami wacana tertulis dalam
bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
|
3.1
|
Melafalkan huruf hijaiyah,
kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
|
|
3.2
|
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
التعارف، الأدوات المدرسية، المهنة
|
||
4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang perkenalan, alat-alat
madrasah, dan profesi
|
4.1
|
Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata menjadi kalimat sempurna tentang
المهنة، الأدوات المدرسية، التعارف
|
|
Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi
اسم إشارة + اسم مفرد/علم
dan
)ضمائر (أنا، أنت، أنتِ، هو، هي
+ اسم مفرد مذكر/مؤنث/علم
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar