A. Teknik-Teknik
dalam Supervisi Pendidikan
Supervisor
untuk meningkatkan program sekolah dapat menggunakan berbagai teknik atau
metode supervise pendidikan. Pada hakikatnya, terdapat banyak teknik dalam
menyelenggarakan program supervise pendidikan. Dari sejumlah teknik yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran, ditinjau dari banyaknya guru dapat dikelompokkan
ke dalam dua bagian besar, yakni teknik individual dan teknik kelompok. Berikut
uraiannya:
1.
Teknik
Individual (Individual Technique)
Teknik
individual ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, teknik ini
digunakan apabila masalah yang dihadapi bersifat pribadi apalagi khusus atau “secret”.[1] Beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Kunjungan Kelas d. Kunjungan antar Kelas
b. Observasi Kelas e. Menilai Diri Sendiri
c. Pertemuan Individu
1)
Kunjungan
kelas (classroom visitation)
Kunjungan
kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh supervisor (kepala
sekolah, penilik, atau pengawas) untuk melihat atau mengamati pelaksanaan
proses pembelajaran sehingga diperoleh data untuk tindak lanjut dalam pembinaan
selanjutunya.
Tujuannya
:
a.
mengobservasi
bagaimana guru mengajar.
b.
Menolong
para guru untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.
Fungsi:
a.
Mengoptimalkan
cara belajar mengajar yang dilaksanakan para guru.
b.
Membantu
mereka untuk menumbuhkan profesi kerja secara optimal.[2]
2)
Observasi
kelas ( classroom observation)
Observasi
kelas adalah teknik observasi yang dilakukan ketika supervisor yang secara
aktif mengikuti jalannya kunjungn kelas ketika proses sedang berlangsung.
Tujuannya:
a.
Memperoleh
data yang subjektif mengenai aspek situasi dalam proses pembelajaran yang
diamati.[3]
b.
Mempelajari
praktek-praktek pembelajaran setiap pendidik dan mengevaluasinya.
c.
Menemukan
kelebihan dan sifat yang menonjol pada setiap pendidik.
d.
Menemukan
kebutuhan para pendidik falam menunaikan tugasnya.
e.
Memperoleh
bahan-bahan dan informasi guna penyusunan program supervise.
f.
Mempererat
dan memupuk integritas sekolah.[4]
Aspek-aspek
yang diobservasi:
a.
Usaha
dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran.
b.
Cara
penggunaan media pembelajaran.
c.
Reaksi
mental para peserta didik dalam proses pembelajaran.
d.
Keadaan
media yang digunakan.
e.
Lingkungan
social, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas dan factor-faktor
penunjang lainnya.[5]
Alat-alat Observasi:
Check-List, yakni alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam melengkapi
keterangan-keterangan yang lebih obyektif terhadap situasi pembelajaran dalam
kelas.[6]
3)
Pertemuan
Individu )Individual
Conference(
Yaitu
percakapan pribadi antara supervisor dengan seorang guru mengenai usaha-usaha
untuk memecahkan problematika yang dihadapi oleh seorang pendidik.
Tujuannya:
a.
Memupuk
dan mengembangkanpembelajaran yang lebih baik.
b.
Memperbaiki
kelemahan dan kesalahan yang sering dialami.
Jenis-jenis Pertemuan Pribadi:
a.
Classroom
Conference, percakapan di
kelas ketika para peserta didik tidak berada di dalam kelas.
b.
Office Conference,
percakapan yang dilakukan di ruang kepala sekolah atau ruang guru.
c.
Casual Conference, percakapan
yang dlaksanakan secara kebetulan.
4)
Saling
Mengunjungi Kelas (Intervisitation)
Saling
mengunjungi antar rekan guru yang satu dengan guru yang lain yang sedang
mengajar.
Keuntungan-keuntungan:
a.
Memberikan
kesempatan pada guru untuk mengamati rekan lain yang sedang mengajar.
b.
Membantu
guru untuk mendapatkan pengalaman yang sangat berguna mengenai teknik dan
metode pembelajaran dalam kelas.
c.
Memberikan
motivasi terhadap aktivitas mengajar.
d.
Menciptakan
suasana kewajaran dalam berdiskusi mengenai masalah yang dihadapi.
Jenis-jenis kunjungan antar kelas:
a.
Kunjungan
intern, kunjungan yang berlangsung di sekolah yang sama.
b.
Kunjungan
ekstern, kunjungan yang berlangsung antar sekolah lain.
5)
Menilai
diri sendiri (Self Evaluation)
Salah
satu tindakan atau tugas yang paling sukar dilakukan oleh para pemimpin
terutama bagi seorang guru adalah melaksanakan penilaian terhadap dirinya
sendiri dengan melihat kemampuannya sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran.
Untuk mengukur kemampuan pengajarannya, kita bisa melihat dari kemampuan para
peserta didiknya dan juga penilaian terhadap diri sendiri merupakan teknik yang
dapat membantu guru dalam memaksimalkan pengajarannya.
2.
Teknik
Kelompok
Teknik
kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor dengan
sejumlah guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang yang diduga memiliki masalah
dikelompokkan secara bersama kemudian diberi pelayanan supervise sesuai dengan
permaslahan yang mereka hadapi. Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang bersifat
kelompok ini, namun di antaranya yang lebih umum adalah sebagai berikut:
-
Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru -
Demonstrasi Mengajar
-
Rapat Guru - Perpustakaan Jabatan
-
Kepanitiaan -
Bulletin Supervisi
-
Diskusi -
Membaca Langsung
-
Seminar -
Mengikuti Kursus
-
Tukar Menukar Pengalaman -
Laboratorium Kurikulum
-
Lokakarya (Workshop) -
Organisasi Jabatan
- Diskusi Panel - Perjalanan Sekolah untuk
staff
-
Simposium
Berikut
adalah uraiannya:
1)
Pertemuan
Orientasi Sekolah bagi Guru Baru (Orientation Meeting for New Teacher)
Yakni
pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk memasuki suasana
kerja yang baru. Beberapa hal yang disajikan adalah:
a.
System
kerja sekolah yang dimaksud.
b.
Proses
dan mekanisme administrasi organisasi sekolah.
2)
Rapat
Guru
Rapat
ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada saat proses
belajar mengajar berlangsung. Yang bertujuan untuk:
a.
Menyatukan
pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang konsep umum maupun metode
metodeuntuk mencapai tujuan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
b.
Mendorong
guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong kemajuan mereka.
3)
Lokakarya
(Workshop)
Adalah
suatu usaha untuk mengembangkan kesanggupan berpikir dan bekerja bersama-sama
menangani masalah teoritis maupun praktis untuk meningkatkan kualitas serta
profesionaliasme seorang pendidik. Ciri-ciri workshop meliputi:
a.
Masalah
yang dibahas bersifat “lefe centered” dan muncul dari peserta.
b.
Cara
pemecahan masalahnya dengan “musyawarah dan penyelidikan”.
c.
Menggunakan resource person dan resource
materials yang memberi bantuanyang besar dalam emncapai hasil yang
maksimal.
Prosedur
Pelaksanaan Workshop:
a.
Merumuskan
tujuan workshop (out put yang dicapai).
b.
Merumuskan
pokok masalah.
c.
Menentukan
prosedur pemecahan masalah.
d.
Menentukan
alat dan bahan perlengkapan workshop.
e.
Merumuskan
kesulita-kesulitan yang dihadapi.
f.
Merumuskan
kesimpulan dan saran-saran.
4)
Diskusi
Panel
Adalah
suatu bentuk diskusi yang dipentaskan di hadapan sejumlah partisipan atau
pendengar untuk memecahkan suatu
problema dan para panelis terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli dalam
lapangan yang didiskusikan.
Tujuannya:
a.
Untuk
menjajaki suatu masalah secara terbuka agar memperoleh lebih banyak pengetahuan
mengenai maslah yang dihadapi dari berbagai sudut pandang.
b.
Untuk
menstimulir para partisipan agar mengarahkan perhatian terhadap masalah yang
dibahas melalui dimanika kelompok sebagai hasil interaksi dari para panelis.
5)
Symposium
Adalah
suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu pokok masalah untuk
mengumpulkan beberapa sudut pandang mengenai suatu masalah. Tujuaanya adalah
untuk mengumpulkan dan membandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda
tentang suatu problema.
6)
Penataran-penataran
Teknik
supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-penataran sudah banyak
dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi tertentu, penataran
tentang metodologi pengajaran, dan penataran tentang administrasi pendidikan.
Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnya diselenggarakan oleh
pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah terutama adalah mengelola dan
membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran, agar
dapat dipraktekkan oleh guru-guru.[7]
B. Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
Pelaksanaan supervise
pendidikan dengan menggunakan teknik-teknik di atas, perlu mempertimbangkan
hal-hal praktis yang ada hubungannya dengan pelaksanaan program supervise
pendidikan di sekolah secara menyeluruh,
hal-hal yang menyangkut adalah sebagai berikut:
1.
Lingkungan
kegiatan (teknik edukatif dan administrasi)
Supervise merupakan
bantuan yang diberikan kepada deluruh sekolah untuk meningkatkan kemampuan
dalam menjalankan tugas dan bertujuan untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Bantuan
tersebut dapat diterapkan dalam bidang edukatif dan administrative.
2.
Asas
pelaksanaan
Pelaksanaan
supervise dalam bidang teknis edukatif maupun teknis administrative hendaknya
memperhatikan asas-asa berikut:
a.
Terencana
b.
Demokratis
c.
Kooperatif
d.
Konstruktif
e.
Terpadu
3.
Pelaksanaan
Supervisi
Berdasarkan
maslah yang dihadapi, pelaksanaan supervise dapat dibedakan dala dua macam,
yakni:
a.
Supervise
biasa, yang dilaksanakan secara continue berdasarkan program supervise tahunan
atau semester.
b.
Supervise
darurat, yang dilaksanakan jika ada suatu kasus yang timbul di sekolah dan
menghendaki penyelenggaraan segera.
Sedangkan berdasarkan pelaksanaannya,
supervise dapat dibedakan dalam dua bentuk, yakni:
a.
Supervise
intern, yang dilakukan oleh tugas pembinaan dalam unit organisasi sendiri oleh
pimpinan di suatu organisasi.
b.
Supervise
ekstern, yang dilaksanakan oleh petugas dari Kantor Wilayah atau Departemen
yang diberi wewenang untuk melakukan pembinaan terhadap sekolah.
4.
Proses
kegiatan supervise (pelaporan dan monitoring)
Secara sistematis, kegiatan-kegiatan
supervise dapat dilaksanakan melalui tahapan:
a. Penyusunan Program, b. Pelaksanaan Supervisi, dan
c. Tindak Lanjut.
Hal demikian tak luput dengan
adanya:
a)
Pelaporan b) Monitoring
BAB III
PENUTUP
Secara garis besar, ada dua teknik
dalam menjalankan supervise dalam lingkup ruang pembelajaran, yakni teknik
individual dan teknik kelompok. Dalam menjalankan supervise yang berasaskan
individual ini meliputi:
- kunjungan kelas - kunjungan antar
kelas
- observasi kelas - menilai diri
sendiri
- pertemuan individu
Adapun teknik
yang dilakukan dalam bentuk kelompok meliputi:
- Pertemuan
Orientasi bagi Guru Baru -
Demonstrasi Mengajar
- Rapat Guru - Perpustakaan Jabatan
- Kepanitiaan -
Bulletin Supervisi
- Diskusi -
Membaca Langsung
- Seminar -
Mengikuti Kursus
- Tukar Menukar
Pengalaman -
Laboratorium Kurikulum
- Lokakarya
(Workshop) -
Organisasi Jabatan
- Diskusi Panel - Perjalanan Sekolah untuk
staff
- Simposium
Pelaksanaan supervise pendidikan
dengan menggunakan teknik-teknik di atas, perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
- Lingkungan kegiatan (teknik
edukatif dan administrasi)
-Asas pelaksanaan (terencana,
demokratis, kooperatif, konstruktif, dan terpadu)
- Pelaksanaan Supervisi (intern dan
ekstern)
- Proses kegiatan supervise
(pelaporan dan monitoring)
DAFTAR PUSTAKA
Ametembun, Supervisi Pendidikan. Bandung: IKIP
Bandung, 1975.
Gunawan, Ary H. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan
Mikro). Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996.
Burhanuddin, Analisi Administrasi Manajmen dan Kepemimpinan
Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, 1994.
Drs. Hendiyat Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi
Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara,
1988.
Prof. Drs. Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik
Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2000.
Purwanto, Ngalim. Administrasi
dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998.
[1] [1]
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996).hal:
203.
[2]
Burhanuddin, Analisi Administrasi Manajmen dan Kepemimpinan Pendidikan.
(Jakarta: Bumi Aksara, 1994).hal:329.
[3]
Ibid, Analisi Administrasi….. hal 331.
[4]
Ametembun, Supervisi Pendidikan. (IKIP Bandung, 1975).hal.65.
[5]
Prof. Drs. Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi
Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal:57.
[6]
Drs. Hendiyat Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan.
(Jakarta: Bina Aksara, 1988).hal: 47
[7] M.
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, cet-8, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 1998), 120-122
penjelasan untuk teknik kelompok bagian laboratorium kurikulum ndak ada? ;(
BalasHapussemoga bermanfaat
BalasHapustrimakasih atas materinya,sangat bermanfaat
BalasHapus