Inilah doorprize yang Allah berikan kepada hamba-hamba
Nya pada bulan Ramadlan, mari kita temukan dan ketahui keistimewaannya.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)وَمَا أَدْرَاكَ مَا
لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣)تَنَزَّلُ
الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤)سَلامٌ
هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al
Quran) pada malam kemuliaan ( Lailatul Qadr) dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. AlQadr:1-5)
Surat al Qadr ini merupakan salah satu surat
dari 114 surat dalam al Qur’an yang diturunkan khusus pada Lailatul Qadr (malam
kemuliaan) dan diterangkan pula keistimewaan-keistimewaan di dalamnya. Di
antaranya yang telah disebutkan Allah dalam surat ini adalah sebagai berikut:
Pertama, Sesungguhnya Allah telah menurunkan
Al-Qur’an pada Lailatul Qadr. Dan Lailatul Qadr berada di salah satu malam di bulan
Ramadlan. Lailatul Qadr yang
biasa disebut dengan malam Lailatul Qadr adalah suatu malam yang penuh kemuliaan,
kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.
Allah telah
berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran” (QS. Al Baqarah: 185)
Kedua, Sesungguhnya pada Lailatul Qadr adalah malam kemuliaan yang lebih baik dari
seribu bulan. Maksudnya, ibadah yang dilakukan pada Lailatul Qadr itu lebih baik daripada ibadah yang
dilakukan selama seribu bulan (tidak di Lailatul Qadr). Seperti dengan
dilipatgandakannya pahala amal kebajikan, dikabulkannya semua doa-doa,
dilipatgandakannya pahala dan shadaqah serta semua hal-hal yang bermanfaat
dalam urusan agama maupun keduniawiaan.
Ketiga, Sesungguhnya para malaikat dan malaikat
Jibril a}laihissala>m yang sebagai
komandonya para malaikat, yang dipercaya Allah untuk menyampaikan wahyu kepada
Nabi Muhammad saw, turun ke bumi bersama para pasukannya sehingga bumi terasa
sempit karena kedatangan mereka (Subhanallah). Hal ini menunjukkan
betapa mulianya malam ini (Lailatul Qadr), karena para ahli ibadah yang
berjama’ah dan ketika mereka berada dalam jama’ahnya lebih banyak maka mereka
telah mendapatkan rahmat Allah yang lebih banyak dan berlimpah ruah pula.
Keempat, Sesungguhnya dalam Lailatul Qadr adalah
keselamatan. Segala sesuatu di dalamnya adalah kebaikan, tiada satupun
kejelekan karena Syetan tidak ditakdirkan untuk menggoda manusia ketika itu.
Kelima, Sesungguhnya Lailatul Qadr berlangsung sampai terbit fajar, maka
pintu-pintu rahmat terbuka sepanjang malam dengan iringan para malaikat yang
turun ke bumi dan kesempatan meraih kebajikan dan keselamatan terbuka sampai
terbitnya sang fajar.
Selain itu, keistimewaan Lailatul Qadr adalah diampuni dosanya yang telah lampau[1].
Berdasarkan hadis Nabi: «مَنْ
قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ»
“Barang siapa yang beribadah pada Lailatul Qadr dan
dia dalam keadaan beriman serta mengharap keridlaan Nya, maka dosanya yang
telah lampau akan diampuni” (HR. Bukhori Muslim)
Sesungguhnya Lailatul
Qadr, malam yang agung ini adalah keistemewaan yang berada di sepuluh
terakhir Ramadlan. Maka sebaiknya seorang Muslim menjaga, memperhatikan
dan menemukan malam yang agung ini,
serta ibadah dengan bersungguh-sungguh sehingga Allah menghendakinya. Andaikata
kita tidak mengetahui tepatnya Lailatul Qadr, akan tetapi kita selalu
beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam-malam tertentu maka kita tidak akan
terlewatkan oleh Lailatul Qadr
jika memang malam itu adalah tepatnya Lailatul Qadr. (InsyaAllah)..
toh tidak ada salahnya kan jika selalu bersungguh-sungguh dalam ibadah??!!!
Adapun tanda-tanda yang dapat diketahui akan
terjadinya Lailatul Qadr adalah :
1.
Matahari terbit
dengan cerah tetapi tidak panas, hal ini berlangsung sepanjang hari[2].
2.
Suasana ketika
siang, langit terang tidak panas dan tidak juga dingin serta tidak ada
mendung.
3.
Malam yang begitu
cerah, seolah-olah bulan bersinar terang.
4.
Tidak muncul mega.
5.
Tidak ada bintang
jatuh, karena pada saat itu para malaikat tidak melempari syetan.
6.
Malam menjadi tenang
dan terjaga.
Pada Lailatul Qadr ini ditangguhkan
pada malam ke 27 Ramadlan (wa Allah a’lam), hal ini mengacu pada pendapat
kebanyakan para ahli ilmu dari golongan para sahabat, tabi’in dan ulama-ulama
sesudahnya, berdasarkan hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai
berikut:
عن
أبي بن كعب رضي الله عنه قال: "والله الذي لا إله إلا هو إنها لفي رمضان، والله إني لأعلم أي ليلة
هي، هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم، بقيامها، هي ليلة سبع
وعشرين"
“Demi Allah, Tiada Tuhan selain Dia.
Sesungguhnya malam itu (Lailatul Qadr) di Ramadlan, dan demi Allah sesungguhnya
saya benar-benar mengetahui malam itu, suatu malam dimana Rasulullah telah
memerintahkan kepada kami untuk giat beribadah pada malam itu yakni di malam 27
bulan Ramadlan”.
Adapun pada sumber
lain menyatakan bahwa Lailatul Qadr itu diperkirakan terjadi pada sepuluh terakhir
yang ganjil pada bulan Ramadlan, yakni malam 21, 23. 25, 27 dan 29.
Akan tetapi, Allah swt sengaja merahasiakan
kapan berlangsungnya Lailatul Qadr ini supaya umat Islam selalu
bersungguh-sungguh dalam ibadah mereka pada malam yang penuh barakah itu. Para
Ahli Ilmu banyak yang mengatakan bahwa: “Sesungguhnya Lailatul Qadr pada tiap tahunnya tidak ditentukan akan
tetapi dalam sepuluh terakhir itu berubah dari tahun ke tahun.”
Para Ulama dahulu begitu perhatian akan keutamaan ataupun doorprize yang Allah berikan pada umat Nabi
Muhammad saw ini sehingga semasa hidup beliau berijtihad dan memperhatikan dari
tahun ke tahun akan datangnya Lailatul Qadr atas ciri-ciri tersebut di atas, sehingga
beliau menjadikan patokan atau perkiraan atas kejadian-kejadian yang telah
beliau alami dalam suatu nadham berikut[3]:
وإن جميعا إن نصم يوم جمعة ففي تاسع العاشرين
خذ ليلة القدر
وإن كان يوم السبت أوّل صومنا فحادى وعشرين اعتمده بلا عذر
وإن هلّ يوم الصوم فى احد فذا بسابعة العشرين ما
رمت فاستقر
وإن هلّ بالإثنين فاعلم بأنه يوافيك نيل الوصل في تاسع العشرين
ويوم الثلاثاء إن بدا الشهر فاعتمد على خامس العشرى تخطى بها فادر
وفى الأربعاء وإن هلّ يا من يرومها فدونك فاطلب وصلها السابع العشرى
ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد يوافيك بعد العصر فى ليلة القدر
Maksudnya:
Jika puasa ramadlan
dimulai pada hari Jum’at maka Lailatul Qadr
jatuh pada malam yang ke-29, jika hari Sabtu maka pada malam ke-21, jika
hari Ahad maka pada malam ke-27, jika hari Senin maka pada malam ke-29, jika hari
Selasa maka pada malam ke-25, jika hari Rabu maka pada malam ke-27 dan jika
hari Kamis maka pada malam-malam yang ganjil sebelum malam yang ke-20.
Hasil ijtihad
para ulama dahulu memudahkan kita untuk mencari Lailatul Qadr sehingga kita bisa menemukannya berdasarkan
awal Ramadlan dan tidak cukup dengan itu, seorang Muslim seyogyanya mengisi Lailatul
Qadr ini dengan amalan-amalan yang
baik dan tak luput pula untuk memperbanyak doa seperti yang diajarkan Nabi
kepada Aisyah, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ
تُحِبُّ العفْوَ فاعْفُ عنِّي
Sesungguhnya Lailatul Qadr adalah malam
yang mulia nan agung, barang siapa yang memperolehnya maka dia benar-benar
telah mendapatkan keutamaan yang besar, oleh karena itu marilah kita mencarinya
dan memperhatikannya untuk memperbanyak ibadah kita dan mempertebal ketaatan
kita supaya Allah mengampuni dosa-dosa kita yang telah lampau dan memberikan
kita keridlaan dan surga-Nya[4].
Amin yaa Rabb,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar